Dahulu
kala ada dua desa yang terletak di bagian barat yang terkenal dengan sector
pertanian. Sebelumnya mereka hidup harmonis tanpa pertentangan apa pun.
Belanda. Mereka sempat berjuang melawan para penjajah yang menjajah desa
mereka. Kejadian ini yang terjadi pada masa peperangan melawan penjajah Namun,
ada seseorang pengikut Belanda yang memberitahukan kelemahan Desa Banjar.
Seseorang yang berhianat kepada Desa Banjar ini berasal dari Desa Dencarik dan
ia melakukan ini karena uang yang diberikan oleh Belanda. Ia berhianat kepada Desa Banjar yang
mengakibatkan kelemahan Desa Banjar diketahui oleh Belanda. Ini yang
mengakibatkan Desa Banjar kecewa dan marah dengan masyarakat Dencarik. Hingga
akhirnya mereka mengutuk masyarakat Dencarik tidak diperkenangkan menikah
dengan masayarakat Banjar.
Konon,
kutukan itu berupa ketidakcocokan atau “panes”, jika kedua desa tersebut
melakukan pernikahan baik dipinang maupun meminang. Katanya hal yang tidak
diinginkan bisa terjadi, salah satu dari keluarga mereka ada yang meninggal,
hidup tidak harmonis dan bisa cerai. Beragam kejadian bisa terjadi didalam
keluarga yang berani melawan atau memberontak hal tersebut.
Maka
dari itu kedua masyarakat tersebut harus berpikir panjang untuk melangsungkan
pernikahandan berani menerima risiko yang akan terjadi. Tentunya hal itu disebababkan karena cerita ini yang menjadi alasannya. Sampai saat ini
masyarakat Banjar dan Dencarik percaya dengan hal tersebut. Hal ini menjadi
keyakinan masyarakat banjar dan Dencarik yang diwarisakan secara turun-temurun.
Hal yang ini yang mengakibatkan masyarakat
Dencarik tidak boleh menikah dengan orang banjar. Jika dilanggar akan
mengakibatkan kehancuran rumah tangga yang melanggar.
yuhuuu mampir ya k blognya dik http://dewatok.blogspot.com/
BalasHapustulisannya kak bagus, tapi ada sesuatu yang harus kak tau... jadi mampir yaaa pak bos